Mengenal Apa Itu Arsitektur Vernakular – Berbicara mengenai konstruksi suatu bangunan, misalnya rumah, rupanya tidak bisa dibedakan dengan gaya arsitektur. Sejak zaman nenek moyang kita, bangunan yang menyerupai rumah memang selalu mempunyai ciri khas tersendiri.

 

Mengenal Apa Itu Arsitektur Vernakular

Mengenal Apa Itu Arsitektur Vernakular

vmiredetstva – Selain itu jika ditilik lebih dalam, bangunan rumah adat ini cukup beragam khususnya di Indonesia sendiri. Untuk rumah adat pun, tampilan daerahnya berbeda-beda.

Perbedaan gaya bangunan rumah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti adat istiadat setempat atau tradisi yang berlaku. Nah, dalam dunia arsitektur disebut dengan arsitektur vernakular. Anda mungkin baru-baru ini mendengar istilah arsitektur vernakular. Faktanya, arsitektur vernakular sebenarnya banyak digunakan dan bahkan ada beberapa contohnya, khususnya di Indonesia.

Artikel ini menjelaskan arsitektur vernakular dan beberapa permasalahan terkait arsitektur vernakular. Jadi bagi yang ingin belajar lebih jauh dan mendapatkan saran tentang segala hal yang berhubungan dengan arsitektur vernakular. Sehingga penjelasan pada artikel ini akan membantu Anda dengan lebih mudah.

Memahami Arsitektur Vernakular

Sebuah bangunan, khususnya rumah, selalu memiliki gaya arsitektur tersendiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gaya arsitektur bangunan ini sudah ada sejak lama. Padahal, jika dilihat dari beberapa rumah adat atau adat di setiap daerah, bentuknya berbeda-beda.

Artinya gaya arsitekturnya sudah dikenal sejak lama. Dalam dunia arsitektur dikenal istilah arsitektur vernakular. Hanya arsitektur vernakular yang merupakan gaya atau desain arsitektur yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Artinya, desain arsitektur suatu bangunan, misalnya rumah, dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat, bahkan ketersediaan bahan bangunan. di kawasan ini.

Pada zaman dahulu pembangunan rumah tidak memerlukan campur tangan arsitek profesional. Namun hanya menggunakan bakat masyarakat lokal yang ada di daerah setempat. Karena itulah mulai lahir istilah vernakular.

Dimana pada umumnya pembangunan bangunan rumah yang dilengkapi dengan keterampilan masyarakat setempat dipelajari dalam bahasa vernakular. Perlu dicatat juga bahwa desain vernakular bukan lagi istilah baru.

Hal ini karena istilah arsitektur vernakular diciptakan sekitar tahun 180-an. Namun, para arsitek mulai menunjukkan minat dan perkembangan sehubungan dengan bahasa daerah pada abad ke-20. Jika dicermati lebih dalam, ternyata istilah vernakular mempunyai tiga penjelasan yang berbeda.

Perbedaan arsitektur vernakular dan arsitektur tradisional

Tidak dapat dipungkiri bahwa arsitektur vernakular dan arsitektur tradisional mempunyai keterkaitan. Namun jika ditelisik lebih dalam, ternyata ada perbedaan antara kedua istilah tersebut. Sederhananya, perbedaan antara arsitektur vernakular dan tradisional terletak pada nilai-nilainya.

Arsitektur tradisional adalah gaya vernakular yang berulang dari generasi ke generasi. Selain itu, arsitektur tradisional juga mendapat pengakuan verbal. Namun, arsitektur vernakular pada hakikatnya adalah desain arsitektur kontekstual. Selain itu, arsitektur vernakular berkembang seiring berjalannya waktu.

Namun nyatanya, baik arsitektur vernakular maupun tradisional memiliki beberapa perbedaan lain. Anda tidak perlu khawatir jika belum mengetahui perbedaan kedua istilah ini. Karena penjelasan di bawah ini memberikan pemahaman tentang perbedaan arsitektur rakyat dan arsitektur tradisional.

– Arsitektur rakyat tidak menggunakan bantuan ahli atau teknologi modern. Selain itu, arsitektur vernakular hanya menggunakan material yang tersedia secara lokal. Pada saat yang sama, arsitektur tradisional mulai menggunakan teknologi modern dan tenaga ahli. Tak heran jika hasil bangunan dengan arsitektur tradisional cukup maksimal.

– Dalam pembangunan rumah, seperti pada rumah berarsitektur rakyat, tidak digunakan bantuan tenaga ahli, melainkan hanya dibangun oleh warga setempat. penduduk. dari daerah tersebut. Namun, bantuan profesional digunakan dalam arsitektur tradisional.

– Bahan mentah yang digunakan dalam konstruksi arsitektur tradisional terlihat seperti bahan alami. Namun tidak semua bahan alami digunakan. Pada saat yang sama, bahan alami murni digunakan dalam bahan baku konstruksi, misalnya pada rumah berarsitektur rakyat. Selain itu, material alami yang digunakan dipastikan tidak akan mengganggu ekosistem yang ada.

– Perbedaan terakhir antara arsitektur vernakular dan tradisional terletak pada gaya desain yang digunakan. Arsitektur vernakular menggunakan konsep desain alam yang lebih kontekstual. Pada saat yang sama, arsitektur tradisional menggunakan model yang diturunkan dari generasi sebelumnya hingga generasi terakhir.

 

Baca juga : Alat AI Terbaik untuk Arsitek dan Desainer

 

Fitur arsitektur vernakular

Setiap gaya arsitektur selalu memiliki ciri khasnya masing-masing. Padahal, masing-masing ciri tersebut memberikan identitas yang membedakan gaya arsitektur satu dengan gaya arsitektur lainnya. Bahkan bisa dikatakan bahwa ciri-ciri suatu gaya arsitektur selalu unik.

Hal ini juga berlaku untuk gaya arsitektur vernakular. Dimana arsitektur vernakular juga mempunyai ciri khas tersendiri. Namun tahukah Anda ciri-ciri gaya arsitektur vernakular? Jika belum, penjelasan di bawah ini mungkin bisa membantu Anda.

– Ciri pertama arsitektur vernakular adalah bahan bangunannya. Jika arsitektur vernakular hanya menggunakan bahan bangunan tradisional daerah tersebut. Bahkan arsitektur vernakular tidak menggunakan bahan bangunan eksternal.

– Fitur lainnya adalah proses konstruksi. Hal ini karena hanya teknik tradisional yang digunakan dalam konstruksi arsitektur vernakular. Dalam pembangunan gedung berarsitektur vernakular pun tidak digunakan alat-alat berat.

– Kemudian bantuan tenaga ahli di bidang arsitektur juga tidak digunakan dalam proses pembangunan gedung berarsitektur vernakular. Sebaliknya, mereka hanya menggunakan pekerja komunitas lokal dalam proses konstruksinya.

– Bangunan yang diproduksi juga dipengaruhi oleh kondisi iklim di area setempat. Misalnya saja di daerah yang beriklim dingin, terdapat rumah yang terbuat dari bahan alami seperti jerami dan kayu. Material ini digunakan sebagai efek hangat bagi penghuni bangunan yang sedang dibangun.

– Bangunan berarsitektur sipil selalu memiliki nilai-nilai tradisional lokal. Selain itu, bangunannya juga memiliki budaya lokal yang sangat kental.

– Proses konstruksi serta arsitektur vernakular rumahnya cukup hemat biaya. Sebab, penggunaan bahan-bahan alami tanpa bantuan bahan lain dapat meminimalkan biaya. Selain itu, proses pembangunan dengan arsitektur vernakular juga tidak menggunakan alat berat sehingga tidak memerlukan biaya yang besar.

Elemen arsitektur vernakular

Setelah memahami beberapa ciri arsitektur vernakular. Kami terus menjelaskan unsur-unsur arsitektur vernakular. Namun sebelumnya Anda juga harus mengetahui bahwa arsitektur vernakular selalu berkaitan dengan aspek budaya, teknis, dan lingkungan.

Unsur arsitektur vernakular kemudian dibagi menjadi dua bagian. Kedua elemen arsitektur vernakular tersebut dapat saling menguatkan. Dimana kedua unsur tersebut merupakan unsur bentuk pada dunia fisik dan unsur makna pada dunia abstrak.

Jadi anda bisa lebih memahami kedua unsur tersebut? Maka penjelasan dibawah ini akan membantu anda.

1. Elemen bentuk di dunia fisik

Elemen bentuk merupakan alat yang dapat dikatakan menyampaikan pesan-pesan arsitek. Hal ini juga berlaku pada arsitektur vernakular yang menggunakan arsitek dari warga lokal kawasan tersebut.

Elemen pembentuk fisik kawasan ini dapat diterapkan dengan baik dan dapat berperan dalam banyak hal. Dari fungsionalitas, simbol, geografi hingga teknologi. Pada saat yang sama, elemen bentuk suatu area fisik dapat dipahami melalui saran bentuk, tekstur, dan konstruksi.

 

Baca juga : Rekomendasi Buku Tentang Filsafat

 

2. Unsur Makna dalam Ranah Abstrak

Unsur makna berikut ini dapat diungkapkan secara lisan maupun melalui bahasa baik berupa benda atau tanda. Makna dapat dikatakan sebagai alat yang digunakan untuk melihat, memahami dan mengartikan simbol dan simbol. Selain itu, bantuan penglihatan melalui berbagai bentuk seperti warna, pencahayaan dapat digunakan untuk mengidentifikasi unsur makna. atau tekstur.

Dilihat dari teorinya, makna terbagi menjadi dua, yaitu makna objektif dan makna subjektif. Makna obyektif adalah makna yang diperoleh dari luar, berkaitan dengan benda, peristiwa, atau hal lain.

Makna subyektif, sedangkan makna subjektif adalah makna yang berkaitan dengan faktor internal, misalnya rasa persepsi. Contoh Arsitektur Vernakular \Setelah memahami beberapa penjelasan tentang arsitektur vernakular, rasanya kurang lengkap rasanya jika tidak membahas beberapa contoh arsitektur vernakular. Di Indonesia sendiri sebenarnya banyak sekali contoh konstruksi bangunan seperti rumah dengan nilai arsitektur rakyat.

Hal ini dapat dilihat pada berbagai jenis rumah adat yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, rumah adat dengan ciri khasnya dapat menonjolkan tradisi lokal daerah tersebut. Namun, tahukah Anda contoh bangunan mana saja yang mengadopsi atau berarsitektur vernakular? Jika belum, penjelasan di bawah mungkin bisa membantu Anda.

1. Rumah Jawa

Contoh bangunan yang sudah berarsitektur rakyat yang pertama adalah rumah Jawa. Bahan yang digunakan untuk membangun rumah adat Jawa sebagian besar adalah kayu.

Sampai saat ini rumah tradisional Jawa seperti rumah Yoglo masih mudah ditemukan. Kemudian rumah Joglo bercirikan bangunan berbentuk persegi panjang dengan atap berbentuk trapesium. Dengan ciri-ciri tersebut, masyarakat akan lebih mudah mengenali bahwa rumah tersebut merupakan yogola Jawa. Secara tidak langsung, hadirnya arsitektur vernakular yang terlihat pada beberapa ciri rumah Joglo dapat memudahkan masyarakat mengetahui bahwa rumah tersebut berasal dari daerah Jawa.

2. Rumah Gadang

Berikutnya adalah Rumah Gadang yang juga memiliki nilai arsitektur rakyat. Siapapun yang melihat rumah Gadang pasti pasti tahu bahwa rumah tersebut berasal dari daerah Sumatera Barat. Rumah Gadang sendiri mempunyai ciri yang cukup unik dan tidak seperti rumah adat di daerah lain. Salah satu ciri khas rumah Gadang adalah bentuknya yang runcing menyerupai bentuk tanduk kerbau.

Setiap bentuk rumah Gadang mempunyai arti tersendiri. Selain itu, atap rumah Gadang biasanya terbuat dari bahan alami seperti ijuk atau daun kering lainnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konstruksi bangunan seperti rumah dengan arsitektur vernakular juga dipengaruhi oleh iklim setempat. kondisi Hal serupa juga terjadi pada Rumah Gadang yang proses pembangunannya disesuaikan dengan iklim wilayah Sumatera Barat.